Bagaimana Rahasia Menaklukkan Pasar Pupuk Indonesia

Walaupun marketnya pupuk di Indonesia cukup besar, faktanya banyak produsen lokal yang gulung tikar. Mengapa demikian? Karena kebanyakan enggan bersaing di pasar bebas, dan kebanyakan ingin menyasar pasar pemerintah. Ironisnya beberapa waktu lalu Kementerian mengumumkan ada sejumlah perusahaan pupuk yang nyata-nyata mengedarkan pupuk tidak sesuai spesifikasi melalui program pemerintah.

Setidak tahun jutaan ton pupuk digunakan. Dengan mengambil share market 10 % produsen pupuk akan bakalan happy. Lalu bagaimana trik untuk dapat memenangkan pasar pupuk dalam negeri?

Pertama, hal yang harus disadari bahwa pupuk adalah kebutuhan jangka panjang. Umumnya pekebun atau perusahaan pengguna pupuk cederung menggunakan merek yang sama sepanjang tahun. Pertimbanganya adalah harga bersaing dan mutu prima. Kaitan mutu ini yang perlu menjadi headline mengingat banyak perusahaan yang saat menyampaikan sampel mutu baik, namun saat menyelurkan dalam jumlah besar kualitasnya menurun drastik. Ini tidak boleh terjadi. Pastikan pupuk yang Anda salurkan optimal. Jangan bermain di harga, sebaiknya tawarkan dengan angka yang wajar, namun berikan jasa tambahan.

Kedua, Anda dapat melakukan pendekatan B to B kepada perusahaan, koperasi kelapa sawit, BUMDES. Penawaran Anda tidak sekedar mengklaim pupuk Anda terbaik, namun juga kerjasama yang menarik. Misalnya menjadikan koperasi petani sebagai mitra distribusi dengan memberikan harga discound khusus. Memberikan pendampingan agronomis, atau sekaligus menjadi offtaker hasil panen. Dengan berbagai layanan ini maka calon costumer akan lebih besar peluangnya bekerjasama.

Ketiga, lakukan demplot. Ini tentu perlu Anda lakukan untuk memperlihatkan hasil pada tanaman. Agar memberikan manfaat yang optimal lakukan inovasi dengan menciptakan formula khusus, menerapkan teknologi nano atau slow rilis. Sehingga ketika Anda melakukan uji coba di lapangan hasilnya akan sangat menarik.

Keempat, tentu jangan lupa untuk memastikan pupuk Anda teregister di Kementerian Pertanian. Untuk NPK wajib memiliki SNI.

Kelima, tidak ada salahnya untuk masuk di ekatalog pemerintah untuk membangun brand produk. Beruntung jika Anda mendapatkan pemesanan dari pemerintah. Namun sebaiknya orientasi Anda tetap pada pasar bebas yang bersifat jangka panjang.

No comments:

Post a Comment